Senin, 25 Januari 2021

ILMU EKONOMI PENGANGGURAN DAN INFLASI

Banyak para pekerja yang mengantri untuk mendapatkan pekerjaan
 
    Hallo semua, kembali dalam materi dari ilmu ekonomi tentang pengangguran dan inflasi. Disini saya akan membahas bagaimana penggangguran semakin meningkat, apa saja pengaruhnya dan bagaimana langkah pemerintah atau perusahaan negara maupun swasta memberikan solusi berupa lapangan pekerjaan yang banyak agar SDM (sumber daya manusia) terpakai secara merata.
 
    Pengalaman saya sendiri dikehidupan disekitar saya terutama pada teman-teman saya disekolah maupun dirumah. Setelah tidak merasakan bagaimana indahnya mengerjakan Ujian Sekolah terkahir di SMA/ K dikarenakan datangnya penyakit menular yang membahayakan semua orang yang dapat menyebabkan kematian yaitu covid-19. Saya merasakan bagaimana pengaruh covid-19 terutama di SMK yang mana notabennya setelah lulus dari SMK ingin langsung bekerja. Datangnya covid-19 menyebabkan perusahaan yang ingin membuka lowongan untuk anak-anak yang baru lulus SMK terhambat bahkan tidak ada. Terutama terkena dampat teman rumah saya yang harus merasakan rasanya nganggur dan merasakan beban keluarga (hahahaha... menyenangkan sekali rasanya malam begadang pagi tidur, siang bangun makan kemudian main handphone sampai malam lagi). Kembali kemateri kita apa sih itu pengangguran dan inflasi, berikut.

 

1.    PENGANGGURAN

 

A. Pengertian Pengangguran

 
    Pengangguran (tunakarya) dalam bahasa inggris "unemployment" atau bisa dikatakan orang yang menganggur merupakan orang yang tidak memiliki sebuah pekerjaan (biasanya berumur 17-60 tahun umurnya) yang sedang mencari pekerjaan ataupun sedang dalam tidak aktif mencari  pekerjaan. dikutip dari isi makala Agus Wisman Winanto "biarpun pengangguran masih banyak yang memperdebatkan, pada dasarnya pengangguran tidak bisa dihilangkan sepenuhnya. Karena bagaimanapun baik dan hebatnya kemampuan suatu bangsa dalam menangani perekonomiannya, tetap saja pengangguran itu ada". 
 
Jean Baptistie Say
    Ada salah satu teori lain yang dikenal sebagi hukum "Say" dari Jean Baptistie Say yang mengatakan bahwa "Supply creats its own demand" atau penawaran menciptakan permintaan sendiri menjelaskan bahwa bila ini benar terjadi, maka pengangguran tidak akan ada, dan bila pun ada tidak akan berlangsung lama, karena akan pulih kembali. 
 

    Cara kerjanya seperti ini, bahwa apabila produsen menghasilkan barang dalam jumlah tertentu maka akan segera habis dikonsumsi masyarakat. Pada saat yang sama misalkan terdapat para pencari kerja, oleh karena itu sebuah produsen akan lebih baik menghasilkan barang dalam jumlah banyak untuk memperbesar keuntungan tanpa takut resiko gagal dalam penjualan, maka semua para pencar kerja itu akan terserap untuk mengisi lowongan baru yang disediakan oleh sebuah produsen/ perusahaan tersebut, dan ini berlangsung secara terus menerus. 
 
    Terapi teori ini tidak pernah dipakai di negara manapun di dunia, dikarenakan adanya asumsi dari pasar persaingan sempurna yang tidak akan bisa menggunakan teori ini dan tidak akan terjadi. Pengangguran memberikan dampak sosial yang paling terlihat yakni dengan meningkatnya tindakan kriminalitas dengan cara mendapatkan uang dengan mudah dan cepat seperti mencuri bahkan dilakukan dengan cara pembunuhan yang dimana itu merupakan pelanggaran moral.
 
    Saya ingatlah kembali ada sisi lain alasan pengangguran atau orang yang sedang menganggur biasanya ada juga yang seperti menganggur yang dilakukan secara suka rela, bahkan karena memilih pekerjaan yang diinginkan, menunggu pekerjaan yang sesuai kemampuan yang dimiliki, keluar dari pekerjaan yang dulu kemudian mencari pekerjaan yang baru dengan alasan transportasi, tempat tinggal, sudah merasa bosan dengan pekerjaan lamanya dan berbagai bentuk alasan lainnya.
 
Berikut ada beberapa dampak dari segi ekonomi dan sosial dari pengangguran.
 
1. Dampak pengangguran segi ekonomi:
  • Terjadinya penurunan hasil produksi 
  • Akan menghilangkan peluang yang bertujuan untuk menambah pendapatan 
  • Dimana terjadinya penurunan atas nilai pendapatan nasional (Gross National Product) sehingga akan terjadi standar hidup yang tidak terpenuhi.
 
2. Dampak pengangguran segi sosial:
  • Akan meningkatkan angka kriminalitas/ kejahatan berupa pencurian, perampokan bahkan hingga pembunuhan 
  • Dimana mental seseorang yang menganggur akan lemah dan meningkatka angka bunuh diri serta perbuatan asusila 
  • Keamanan dalam masyarakat yang terganggu dan ketertiban umum sehingga kehidupan sekitar menjadi tidak nyaman.
 

B. Jenis-jenis Pengangguran


Terdapat masing-masing jenis atau kategori dari pengangguran berdasarkan:
 

1. Berdasarkan penyebab/ alasan

a. Pengangguran Friksional
Jenis pengangguran dengan sifat sementara yang mana disebabkan oleh adanya kendala waktu, informasi yang didapat dan kondisi geografis antara pelamar dengan perusahaan pembuka lowongan pekerjaan. Sering terjadi karena pelamar tidak memenuhi syarat yang dibutuhkan oleh perusahaan pembuka lowongan pekerjaan.
 
b. Pengangguran Struktural
Jenis pengangguran yang disebabkan adanya perubahan struktur dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Dimana pelamar belum bisa mendapatkan pekerjaan karena ketidakcocokkan keahlian yang dimiliki dengan tersedianya yang kebutuhan dari perusahaan pembuka lowongan pekerjaan yang dicari.
 
c. Pengangguran Musiman
Jenis pengangguran yang dikarenakan suatu keadaan menganggur disebabkan oleh fluktasi ekonomi yang sedang mengalami resesi atau dalam kondisi menurun.
 
d. Pengangguran Konjungtural
Jenis pengangguran yang disebabkan adanya siklus ekonomi yang terjadi sedang naik turun.
 
e. Pengangguran Siklikal
Jenis pengangguran yang disebabkan akibat imbas siklus ekonomi yang sedang naik turun sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah dibandingkan penawaran kerja.

f. Pengangguran Teknologi
Jenis pengangguran yang disebabkan oleh adanya suatu perubahan dari tenaga manusia menjadi tenaga mesin, yang keuntungannya bisa lebih menguntungkan bagi perusahaan, cepat mendapatkan hasil produksi dan minim reject.
 
g. Pengangguran Siklus
Jenis pengangguran yang disebabkan oleh menurunnya suatu kegiatan perekonomian karena terjadinya resesi.


2. Berdasarkan ciri-ciri menganggur

a. Pengangguran Terbuka
Jenis pengangguran ini tercipta akibat dari adanya pertambahan suatu lowongan pekerjaan yang lebih rendah dibandingkan pertambahan tenaga kerja. Efek yang terjadi dari keadaan ini dalam jangka masa yang cukup lama dan mereka tidak melakukan suatu pekerjaan, maka mereka menganggur secara nyata dan sepenuh waktu yang mana ini dinamakan pengangguran terbuka.
 
b. Pengangguran Tersembunyi
Kita tahu bahwa sering didapati di setiap negara angka pekerja dalam kegiatan ekonomi lebih banyak dibandingkan rendahnya suatu lowongan pekerjaan. Kelebihan tenaga kerja ini yang dinamakan kedalam pengangguan tesembunyi.
 
c. Pengangguran Musiman
Jenis pengangguran ini memiliki ciri lain terutama terjadi di sektor pertanian dan perikanan. Dimana pada musim hujan nelayan tidak dapat melakukan pekerjaan mereka sehinggi mereka sementara menganggur. Begitu juga petani, saat musim kemarau petani tidak bisa bekerja untuk mengerjakan tanahnya.
 
d. Setengah Menganggur
Golongan pekerja ini sering didapat ketika para pekerja dari kampung bermigrasi ke kota dengan harapan untuk mendapatkan pekerjaan. Akibat dari tenaga kerja yang bermigrasi ini tidak semuanya bekerja dan mendapatkan pekerjaan dengan mudah. Ada yang menganggur ada yang bekerja sepenuh waktu. Di sisi lain ada juga yang tidak menganggur tetapi jam kerjanya lebih rendah dibandingkan mereka yang bekerja normal. Dalam bahasa Inggris jenis pengangguran ini dinamakan underemplayment.

 

C.  Intensitas Pengangguran


Grafik tingkat pengangguran dari 2010-2020
 
    Diambil dari data tingkatan pengangguran Indonesia yang berstatus aktif di CEIC yang telah dilaporkan oleh Central Bureau of Statistics. Tingkat pengangguran Indonesia dilaporkan sebesar 7.07% pada 2020. Rekor ini naik dibanding sebelumnya yaitu 5.28% untuk 2019. Data tingkat pengangguran Indonesia di perbarui tahunan, dengan rata-rata 5.94% dari 1984 sampai 2020, dengan 37 observasi. Data ini mencapai angka tertinggi sebesar 11.24% pada 2005 dan rekor terendah sebesar 1.26% pada tahun 1984.
 

1. Cara Mengukur Tingkat Pengangguran

 
    Untuk bisa mengukur bagaimana tingkat suatu pengangguran dengan mengetahui terlebih dahulu data keseluruhan populasi penduduk di Indonesia. Bahwa tahun 2018 data statistik mencatat ada 265 juta jiwa yang terdiri 133 juta jiwa laki-laki dan 131 juta jiwa perempuan yang mana dari keseluruhan itu terdapat 194 juta jiwa yang ditetapkan sebagai kelompok dewasa, yang mana kelompok ini adalah kelompok yang sudah bekerja maupun yang belum bekerja. Dimana kelompok dewasa dihitung berdasarkan usia yakni berumur 15 tahun ke atas. Dikelompok dewasa juga terdapat 3 pengkategorian yakni kategori orang yang bekerja, tidak bekerja serta tidak termasuk angkatan kerja seperti mahasiswa, ibu rumah tangga, dan orang yang sudah pensiun dari pekerjaannya.

BPS (Badan Pusat Statistik) mengartikan angkatan kerja atau disebut labor force sebagai berikut:
 
Labor Force = Jumlah yang Bekerja + Jumlah yang Tidak Bekerja
 
Selain angkatan kerja, BPS mengartikan tingkat pengangguran atau disebut unemployment rate sebagai berikut:

Unemployment Rate = (Jumlah yang Tidak Bekerja/Angkatan Kerja) × 100
 
Setelah itu, BPS menggunakan surveinya untuk menghasilkan partisipasi angkatan kerja atau disebut labor-force participation rate sebagai berikut:
 
Labor-Force Participation Rate = (Angkatan Kerja/ Populasi Orang Dewasa) × 100

 
Sebagai contoh berikut merupakan pembagian populasi Tahun 2018

sumber: Badan Pusat Statistik
Diketahui terdapat 124 juta jiwa yang sedang bekerja dan 7 juta jiwa yang tidak bekerja. Oleh karena itu nilai dari:

a) Labor Force = 124 + 7 = 131 juta
 
b) Unemployment Rate = (7/ 131) x 100 = 5,3%
 
 
Dikarenakan populasi dari kelompok orang dewasa sebesar 194 juta jiwa, maka: 

c) Labor-Force Participation Rate
    = (131/ 194) x 100 = 67,5%

 

D. Penyebab Terjadinya Pengangguran

 
Berikut beberapa alasan yang menyebabkan terjadinya pengangguran:
1. Adanya ketidakseimbangan antara lowongan pekerjaan dan jumlah tenaga kerja
Alasan ini dipengaruhi juga dengan adanya antara fresh graduate atau pun yang sudah berpengalaman yang membuat ketidak seimbangan ini. Dimana jumlah lowongan pekerjaan yang ada lebih rendah dibandingkan pencari kerja. Pemicu pengangguran juga disebabkan oleh ledakan penduduk indonesia.
 
2. Adanya kemajuan teknologi
Banyak perusahaan lebih memilih menggunakan tenaga robot yang selain lebih menguntungkan dan efesien, biaya yang lebih murah serta mempercepat waktu pengerjaan produksinya.
 
3. Kurangnya kemampuan yang dimiliki pencari kerja
Banyak ditemui bahwa para pencari kerja sering ditemui yang tidak sesuai dengan kriteria dengan yang dibutuhkan suatu perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan, karena itu para pencari kerja memiliki kendala tidak memiliki kemampuan yang tidak sesuai.
 
4. Kurangnya pendidikan dan keterampilan
Pendidikan merupakan hal yang terlihat penting bagi perusahaan sekarang ini terutama tingkatan pendidikan dan keterampilan apa yang dimiliki seorang pencari kerja. Kurangnya keterampilan dan rendahnya pendidikan yang ditempuh seseorang merupakan salah penyebab terjadinya pengangguran.
 
5. Tingginya tingkat kemiskinan
Diketahui bahwa sebagian besar pengangguran atau orang yang menganggur berasal dari kalangan bawah yang hidup dalam kemiskinan.
 
6. Adanya sistem kerja PHK (Pemutusan Hubungan Kerja)
Meskipun sistem ini berpro kontra, yang mana bisa dengan berakhirnya kontrak kerja bahkan adanya pengurangan tenaga kerja. Tetapi perusahaan melakukan metode ini berguna untuk menstabilkan sistem kerja yang ada di Indonesia.
 
7. Letak geografis yang tidak mendukung antara pencari kerja dengan lowongan pekerjaan
Pemerataan yang kurang atas lowongan pekerjaan yang ada merupakan penyebab angka pengangguran. Dimana banyak daerah yang kurang berkembang.
 
8. Adanya persaingan pasar global
Saat ini sering terjadi persaingan di era pasar global, perusahaan asing mendirikan perusahaan dengan tenaga kerja yang mereka bawa dari tempat mereka sendiri/ tenaga asing.
 
9. Kurangnya informasi pencari kerja dengan lowongan pekerjaan
Pengumuman informasi yang diberikan kurang baik yang mengakibatkan para pencari kerja tidak bisa menerima dengan cepat.
 
10. Harapan yang tinggi dari calon pencari kerja
perusahaan selalu ingin memperkerjakan orang yang memiliki kemampuan yang dibutuhkan. tetapi di Indonesia tidak dengan diikuti dengan peningkatan kemampuan dan keterampilan untuk para pencari kerja yang menyebabkan angka pengangguran.


2.    INFLASI


Peredaran uang yang meningkat

A. Pengertian Inflasi

    Dari artinya sendiri inflasi berarti penambahan jumlah uang yang beredar. Secara pengertian umum pengertian inflasi merupakan naiknya harga-harga suatu barang dan jasa yang berada di dalam suatu negaea dalam waktu jangka panjang atau berkelanjutan yang mana inflasi ini terjadi karena disebabkan oleh ketidakseimbangan antara ketersediaan barang dan uang.

B. Beberapa Penyebab terjadinya Inflasi

1. Meningkatnya sebuah permintaan
Permintaan atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Demand, meningkatnya permintaan terjadi karena kebutuhan pada barang dan jasa yang diminta/ diinginkan tidak tersedia. Singkatnya permintaan masyarakat banyak tetapi terjadinya kelangkaan karena kurangnya produksi barang dan jasa tersebut.
 
2. Biaya produksi yang meningkat
Ketika suatu demand terhadap barang yang diinginkan sedang meningkat tetapi bahan baku yang akan digunakan mengalami kekurangan dan langka. Dimana harga barang akan jauh lebih mahal, itu merupakan penyebab meningkatnya biaya produksi serta perusahaan-perusahaan harus tetap memproduksi barang yang diminta.
 
3. Peredaran uang yang melonjak
Dari penyebab ini uang akan menjadi lebih banyak dari yang dibutuhkan. Hal ini bisa terjadi ketika jumlah barang yang ada di pasar tetap, tetapi peredaran uang di masyarakat bisa mencapai dua kali lipat. Dimana nantinya akan terjadi kenaikan barang yang bisa mencapai 100% dari harga normal.
Itu mengapa alasan pemerintah tidak membuat atau mencetak uang yang banyak dengan total nominal yang tinggi untuk melunasi hutang negara.

Selain itu terjadinya inflasi di suatu negara juga sangat berdampak.

C. Beberapa Dampak terjadinya Inflasi di berbagai bidang/ segi

1. Dampak yang ditimbulkan dari segi pendapatan
Terdapat dua sisi yang didapat ketika terjadinya inflasi di suatu negara. Pada sisi pekerja akan berdampak negatif terutama yang berpenghasilan tetap. Karena walaupun harga barang dan jasa sedang naik, pendapatan yang mereka dapat tetap. Sedangkan disisi lain yakni pengusaha atau perusahaan akan berdampak positif jika terjadi inflasi lunak, karena pengusaha akan memperluas kegiatan produksi mereka sehingga meningkatkan perekonomian perusahaan.
 
2. Dampak yang ditimbulkan di bidang ekspor
Dampak yang negatif dirasakan bagi para pengekspor, sangat tidak diuntungkan karena hal ini biaya ekspor akan meningkat sangat tinggi. Dimana barang tersebut pun akan kalah saing dengan barang ekspor negara lain yang tidak sedang terjadi inflasi. Akibat yang ditimbulkan akan  terjadi penurunan devisa yang di dapat dari hasil ekspor.
 
3. Dampak yang ditimbulkan pada harga bahan pokok
Sulitnya pedagang memberikan harga yang cocok untuk pembeli, karena jika ditetapkan bisa saja harga tersebut terlalu mahal bahkan terlalu murah. Inflasi membuat harga jual dan harga pokok menjadi tidak tepat. Produsen pun mengalami kesulitan dan ekonomi pun menjadi berantakan.

    Walaupun ada dampak dari terjadinya inflasi memberi dampak positif, tetapi untuk secara keseluruhan masyarakat kalangan bawah yang berpenghasilkan tetap akan mengalami kerugian serta harga-harga bahan pokok menjadi tidak menentu. Ada beberapa cara yang dilakukan pemerintah ketika terjadinya inflasi di suatu negara.

D. Mengatasi terjadinya Inflasi di Suatu Negara

    Disuatu negara pasti pernah merasakan terjadinya inflasi yang mana membuat perekonomian negara tersebut menjadi tak terkendali. Walaupun disuatu negara dapat terhindar dari terjadinya inflasi itu akan sulit karena sifat dari inflasi sendir yakni alamiah yang pasti terjadi.

1. Pemerintah akan menggunakan kebijakan fiskal
Langkah dalam menangani terjadinya inflasi dengan menerapkan kebijakan fiskal dengan mengatur suatu pengluaran dan penerimaan pemerintah. Cara yang sudah terbukti dengan melakukan penghematan pengeluaran pemerintah. Dimana pemerintah juga akan menggunakan cara lain jika dengan melakukan penghematan pengeluaran kurang membantu menangani masalah inflasi, cara lain yakni dengan menaikkan suatu pajak rumah tangga ataupun perusahaan. 
Akibat dari pajak naik akan menurunkan tingkat konsumsi konsumen, kemudian harga barang akan menjadi turun yang merupakan target dari penanganan terjadinya inflasi.
 
2. Pemerintah akan menggunakan kebijakan moneter
Kebijakan moneter merupakan kebijakan ekonomi yang dibuat untuk mengatur ukuran serta tingkat pertumbuha pasokan uang di dalam perekonomian negara. Dimana kebijakan ini juga dilakukan ketika mengatur vaiable macro ekonomi, pengangguran dan inflasi sendiri. Caranya dengan melakukan penyesuaian suku bunga, mengatur jumlah uang yang beredar serta penjualan sekuritas pemerintah.

E. Cara Menghitung Inflasi

Inflasi dapat dihitung dengan beberapa cara yaknik sebagai berikut:
 
a. IHK (Indeks Harga Konsumen)
 
Menghitung rata-rata barang yang dibeli konsumen
 
b. Deflator PDB
 
Menghitung besarnya perubahan harga pada barang tertentu
 
c. Indeks Harga Produsen
 
Menghitung harga yang dibutuhkan produsen untuk produksi  
(termasuk harga bahan baku dan upah pekerja)
 
d. Indeks Harga Komoditas
 
Menghitung harga dari barang yang sudah ditentukan
 
e. Indeks Biaya Hidup
 
Menghitung biaya kehidupan masyarakat sehari-hari
 
 
Perhitungan inflasi berdasarkan adanya perubahan harga:
 
Inflasi = (P1 - P0)/ P0
 
keterangan.
P1 : harga barang di akhir periode
P2 : harga barang di awal periode




Cukup sekian artikel yang saya buat, data data yang saya ambil tidak hanya menggunakan 1 sumber melainkan banyak. Bila ada kesalahan pengetikan atau kekeliruan tentang arti dari isi tersebut, saya sebagai pembuat artikel memohon maaf. 
Terimakasih



referensi sumber:
file:///C:/Users/acer/AppData/Local/Temp/agus%20wisman.pdf
https://suriyantinasutionumy.wordpress.com/tugas-kuliah-2/pengantar-ekonomi-inflasi-dan-pengangguran/
https://www.slideshare.net/rizkyputrikhalifah/bab-vi-pengangguran-dan-inflasi
https://www.situsekonomi.com/2019/03/cara-mengukur-tingkat-pengangguran.html
https://www.merdeka.com/jatim/10-penyebab-pengangguran-di-indonesia-dan-alasannya-kln.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ILMU EKONOMI PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KONSEP EKONOMI DIGITAL

     Hallo semua, apa kabar? bagaimana dengan hari-hari anda saat ini? walaupun negara kita sedang diuji dengan adanya berbagai macam penyak...